Rabu, 13 Agustus 2008

Warga Kapit Tewas di Sungai

I Dewa Gede Bagus
Warga Banjar Kapit, Nyalian, Banjarangkan, Rabu (13/8) kemarin geger. Menyusul, ditemukannya mayat Ni Nyoman Renyem (70), warga setempat mengambang di Tukad Sibo desa setempat setelah menghilang dari ruamhnya beberapa hari lalu. Kondisinya menggenaskan, bagian wajahnya rusak dan salah satu bagian matanya hilang.

Mayat korban dilihat pertama kali oleh warga setempat, Nyoman Taya (32). Sekitar pukul 14.00 wita, Taya sedang mencari kayu untuk pagar di pinggir sungai. Dia dikagetkan sesosok tubuh manusia dengan posisi telungkup di sela bebatuan. Taya menginformasikan temuannya kepada warga sekitar.

Warga sempat tak mengenali wajah korban, karena bagian kepalanya tenggelam. Saat diangkat, bagian wajahnya rusak dengan satu bola mata hilang. Diduga, akibat dimakan biawak. Diperkirakan korban tewas setelah terpeleset dari mulut jurang saat membersihkan gabah. Korban terjatuh ke sungai dan hanyut. Korban diduga meninggal sejak Selasa (12/8) lalu. Dari tubuhnya, tercium bau busuk.

"Terakhir, saya melihat dia (korban, red) hari Selasa. Karena sibuk di banjar ada upacara pengebenan, saya tidak tahu persis kapan dia meninggalkan rumah," ujar keponakan korban, Wayan Tagel. Rencananya, jenazah korban akan dikubur. Tetapi masih dicarikan hari baik. (kmb20)

Jumat, 08 Agustus 2008

Kelestarian Sumber Air Perlu Diperhatikan

I Dewa Gede Bagus
Pentingnya air dalam gerakan lingkungan mendapat perhatian dari Sang Nyoman Suwisma bersama Yayasan Citra Dewata Sentosa yang dikelolanya. "Gerakan pelestarian lingkungan tidak sekadar penghijauan. Tetapi, perlu diperhatikan pula salah satu elemen lingkungan yang sangat vital bagi kehidupan manusia yaitu air," ungkap Sang Nyoman Suwisma dalam pertemuannya dengan kelompok masyarakat Banjar Pakel Desa Sangkangunung Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem, Kamis (7/8) lalu.

Menurut tokoh lingkungan Bali ini, air adalah elemen dasar kehidupan manusia, pertanian, dan juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana olahraga serta kegiatan adventurir. "Karena itulah dalam melakukan gerakan pelestarian lingkungan perlu diperhatikan kelestarian sumber daya air," tegas Suwisma.

Dalam acara pertemuan bersama kelompok masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran Tukad Telaga Waja ini, Suwisma melakukan dialog bersama masyarakat tentang pentingnya kelestarian daerah aliran sungai. "Mudah-mudahan kondisi daerah aliran sungai ini tetap terpelihara dengan baik dan lebih dihijaukan lagi, terutama di daerah hulu," imbau Suwisma.

Ia juga meninjau daerah sepanjang aliran sungai itu dan melihat ada beberapa titik yang perlu lebih dihijaukan. Selain itu, Suwisma juga bertemu dengan beberapa orang karyawan Bali Rafting yang memanfaatkan daerah aliran sungai itu untuk olahraga rafting. Bersama beberapa orang karyawan yang juga anggota masyarakat setempat itu, Suwisma banyak bercakap-cakap tentang kegiatan rafting dan berharap perusahaan rafting terlibat dalam kegiatan pelestarian daerah aliran sungai.

"Semoga olahraga rafting yang mendatangkan banyak wisatawan ini bisa memberikan keuntungan bagi masyarakat setempat," tutur Suwisma. Untuk mempertahankan debit air sungai, Suwisma bersama Yayasan Citra Dewata Sentosa bersepakat dengan masyarakat Banjar Pakel Desa Sangkangunung, Karangasem untuk melakukan gerakan penghijauan bersama.

Klian Dinas Banjar Pakel bersama masyarakat berharap gerakan penghijauan ini juga mengikutsertakan penanaman pohon manggis dan wani yang merupakan buah khas daerah ini. Hal ini disetujui oleh Suwisma. Ia berharap ada koordinasi yang baik dalam hal pemanfaatan air, di antara pengguna air minum, rafting dan subak. "Mudah-mudahan masyarakat bisa mendukung dan menerima wacana pelestarian sumber daya air yang telah disepakati bersama kelompok masyarakat ini dengan Yayasan Citra Dewata Sentosa," harap Suwisma. (r/*)