Selasa, 03 Juni 2008

Dikucilkan di Sekolah, DAPA Minta Perlindungan

* Kirim Surat Bantahan Hamil ke Kantor Desa
Rumor adanya dugaan guru SD menghamili anak kandungnya yang masih duduk di bangku SMP di wilayah Nyalian, Banjarangkan, ternyata membuat korban (DAPA) terusik. Setidaknya, adanya rumor tersebut korban bersama orangtuanya meminta perlindungan Kades Nyalian, IB Alit Negara. Bahkan untuk menepis rumor tersebut, korban mengirimkan surat bantahan ke Kantor Desa Nyalian.
Kades IB Alit Negara ketika dimintai konfirmasi Kamis (1/4) kemarin, mengakui telah menerima
surat bantahan dari korban, Rabu (30/4). Yang mana dalam isi surat tersebut, DAPA mengaku tidak dalam kondisi hamil. Hal itu pun berdasarkan hasil tes urine dan kondisinya yang mengalami datang bulan saat ini. ‘’Saya sudah terima surat bantahan dari yang bersangkutan kemarin,’’ ujar Alit Negara.
Namun sebelum
surat bantahan tersebut diterimanya, Alit Negara mengaku sempat turun bersama babinkamtibmas mengecek ke rumah korban Selasa (29/4). Kelian dusun dikatakan juga sempat mengecek ke rumah korban Senin (28/4) terkait rumor tersebut. Dari hasil pengecekan tersebut, korban yang didampingi kedua orangtuanya membantah sedang hamil. ‘’Saat itu si anak mengaku tidak hamil berdasarkan hasil tes urine dan saya lihat sendiri dia memang tidak hamil,’’ ujar Alit Negara.
Selain itu Alit Negara mengakui setelah munculnya rumor tersebut si anak (DAPA) yang duduk dibangku kelas III SMP uring-uringan karena merasa dikucilkan oleh temannya di sekolah Senin (28/4). Bahkan untuk membantah rumor tersebut, orangtua korban juga dikatakan sempat bolak-balik minta bantuan Camat Banjarangkan, Putu Widiada, untuk menembuskan surat bantahan ke Polsek Banjarangkan, Kades Nyalian, Kepala Sekolah SMPN 3 Banjrangkan termasuk Kabag Humas dan Protokol Pemkab Klungkung. (741) (Denpost)

I Dewa Gede Bagus

Author & Editor

Semoga apa yang kami sajikan bermanfaat, kami mohon maaf jika ada tutur kata yang kami sajikan kurang berkenan.

1 komentar:

  1. Saya sebagai Warga Nyalian, Memohon kepada aparat yang terkait untuk mengecek kebenaran rumor ini, karena kejadian ini menyangkut kesucian Desa Adat, Kesucian Pura, dan sebagainya, Mohon aparat selain tes urine dan melihat kodisi Fisik DAPA, Juga dibarengi dengan Hasil VISUM dari Rumah sakit yang independen. Saya berpendapat kalau Tidak ada Api ya Tidak ada Asap. Terima Kasih

    BalasHapus