Senin, 15 Januari 2018

Memuja Lingga Yoni

Diri manusia juga terbentuk lewat proses yang menakjubkan. Secara kasat mata bisa diketahui manusia terlahir dengan peran seorang laki-laki dan perempuan, seorang bapak dan seorang ibu. Lewat persenggamaan yang menyatukan lingga dari bapak dan yoni dari ibu, maka sel sperma terpancar dan bisa menyatu dengan sel telur. Di dalam sel sperma itulah terdapat Sang Jiwa yang berasal dari Bapa Angkasa, sementara sel telur mengandung wadah bagi Sang Jiwa yang tersusun dari segenap unsur alam yang dianugerahkan Ibu Pertiwi.

Berdasarkan kesadaran inilah, orang-orang bijak mengembangkan tradisi pemujaan Lingga yang melambangkan Bapa Angkasa sekaligus alat kelamin laki-laki dan Yoni yang melambangkan Ibu Bumi sekaligus alat kelamin perempuan. Pemujaan ini bertujuan agar setiap pribadi sadar asal mula keberadaannya, dan memberi penghormatan sepatutnya kepada Ibu/Bapak Kandung sebagai orang tua secara kasat mata sekaligus Ibu Bumi dan Bapa Angkasa sebagai orang tua esensial.

Memuja Lingga Yoni sejatinya adalah jalan yang paling nyata untuk menghormati Sang Hyang Hurip: Lingga Yoni itulah pengejawantahan dari Sang Hyang Hurip di jagad dualitas. Dia yang semula suwung mengejawantah menjadi Kuasa Maskulin dan Kuasa Feminin, Sang Bapa Angkasa dan Sang Ibu Bumi. Itulah asal keberadaan manusia.



Sumber : Facebook Setyo Hajar Dewantoro

I Dewa Gede Bagus

Author & Editor

Semoga apa yang kami sajikan bermanfaat, kami mohon maaf jika ada tutur kata yang kami sajikan kurang berkenan.

0 komentar:

Posting Komentar