Jumat, 12 Januari 2018

Tantra

Tantra adalah spiritual dalam laku. Bukan dogma dan agama yang teroganisir. Banyak laku di dalamnya, dan membebaskan manusia tuk darimana ia berjalan dan memulainya. Tujuannya, jelas untuk menjadi manusia seutuhnya.

Spirit Tantra adalah jalan bijak untuk kita mengenal kesejatian diri. Bijak pula dalam bersikap, dan tidak membatasi diri dengan berbagai konsep sempit dari ide, gagasan yang justru menjadikan diri terkungkung. Tantra adalah jalan perluasan diri menuju yang tanpa batas dan melampui keterbatasan.
Sebab manusia sejatinya adalah yang tanpa batas itu. Di dalam dirinya ada spirit yang sama, yakni kesadaran universal. Kesadaran ini adalah kesadaran yang sama dan terhubung dalam rajutan sempurna dari yang mengatasi kesadaran.
Saya sadar, saya pernah melakukan banyak kesalahan. Kesadaran saya itu, pasti dirasakan pula oleh orang lain ketika aspek sadar muncul dalam diri mereka. Sebuah kesadaran yang sama ketika saya atau anda pernah melakukan kesalahan dan kekeliruan dalam melakoni hidup.
Dan Tantra adalah jalan kuno untuk kita menerima dengan iklas semua kesalahan dan kekeliruan itu. Tanpa harus kita merasa menjadi orang yang berdosa dan pendosa, dan menyalahkan diri. Semua adalah proses untuk kita memahami diri. Belajar mematangkan diri dan berguru atas semua peristiwa. Lantas, bukan berarti kita membenarkan atas kesalahan itu dan mencari dalih pembenaran.
Tantra akan mengajak saya dan anda hidup lebih bijak. Kesalahan bukanlah sesuatu yang permanen. Bukanlah sesuatu yang dijauhi. Kesalahan dapat diperbaiki dan disadari keberadaanya sebagai sesuatu yang sementara. Dan kesalahan adalah sebuah perisitiwa penilaian, dan terkadang kita tidak merasa itu salah. Sebab, jauh dari dalam hati adakah dari kita yang menghendaki diri berbuat kesalahan/kekeliruan. Tidak, tetapi toh juga terjadi. Maka, bijaklah atas diri dalam menjalani kehidupan. Kesalahan adalah jalan menuju kebenaran. Bagaimana kita ketahui itu kebenaran, tanpa terlebih dahulu kita merasakan kesalahan dan kekeliruan. Pun sebaliknya.
Oleh karena itu, spirit Tatra adalah melakukan pelampauan atas kesalahan dan kebenaran. Berada di seberang keduanya, maka ia adalah sangat bijak memandang diri dan semua fenomena. Berada di seberang keduanya, maka tidak ada keberpihakan, saling mengungguli dan apapun adalah sebuah proses, jalan bagi jiwa-jiwa manusia untuk menemukan hakikatnya yang terdalam.

Sumber Facebook I Ketut Sandika

I Dewa Gede Bagus

Author & Editor

Semoga apa yang kami sajikan bermanfaat, kami mohon maaf jika ada tutur kata yang kami sajikan kurang berkenan.

0 komentar:

Posting Komentar